BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a. Riwayat
Keluhan Utama
Pada
umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat badan
semakin lama semakin turun), bengkak pada tungkai, sering diare dan keluhan
lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi.
b. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Meliputi
pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan
yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status
gizi (lebih, baik, kurang, buruk), psikososial, psikoseksual, interaksi dan
lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan
kebutuhan nutrisi anak (riwayat kekurangan protein dan kalori dalam waktu
relatif lama).
c. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Meliputi
pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas,
pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga,
kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi
keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain.
d. Pengkajian
Fisik
Meliputi
pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas,
pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga,
kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi
keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain.Pengkajian secara umum dilakukan
dengan metode head to too yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran,
tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-urinaria.
Fokus
pengkajian pada anak dengan Marasmus-Kwashiorkor adalah pengukuran antropometri
(berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit).
Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
1) Penurunan
ukuran antropometri
Perubahan
rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut)
2) Tanda-tanda
gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi, retraksi otot intercostal)
3) Edema
tungkai
4) Kulit
kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis terutama
pada bagian tubuh yang sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas
jari kaki, paha dan lipat paha)
5) Pemeriksaan
Penunjang
a) Pada
pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukan terutama jenis normositik
normokrom karenaadanya gangguan sistem eritropoesis akibat hipoplasia kronis
sum-sum tulang di samping karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan,
kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat ditemukan kadar albumin
serum yang menurun.
b) Pemeriksaan
radiologis juga perlu dilakukan untuk menemukan adanya kelainan pada paru.
II.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang). (Wong, 2004)
Tujuan :
Pasien
mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
meningkatkan
masukan oral.
Intervensi :
a.
Dapatkan riwayat diet
b.
Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk
menyuapi anak atau ada disaat makan
c.
Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu
makan menjadi menyenangkan
d.
Gunakan alat makan yang dikenalnya
e.
Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan,
mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan mereka
f.
Sajikan makansedikit tapi sering
g.
Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi
secara terpisah
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. (Carpenito,
2001:140)
Tujuan :
Tidak
terjadi dehidrasi
Kriteria hasil :
Mukosa
bibir lembab, tidak terjadi peningkatan suhu, turgor kulit baik.
Intervensi :
a.
Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi
b.
Monitor jumlah dan tipe masukan cairan
c.
Ukur haluaran urine dengan akurat
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
nutrisi/status metabolik. (Doengoes, 2000).
Tujuan :
Tidak
terjadi gangguan integritas kulit
Kriteria hasil :
kulit
tidak kering, tidak bersisik, elastisitas normal
Intervesi :
a.
Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasi
b.
Dorong mandi 2xsehari dan gunakan lotion setelah mandi
c.
Massage kulit Kriteria hasilususnya diatas penonjolan
tulang
d.
Alih baring
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan
pertahanan tubuh
Tujuan :
Pasien tidak menunjukkan
tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil:
suhu tubuh normal 36,6
C-37,7 C,lekosit dalam batas normal
Intervensi :
a.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b.
Pastikan semua alat yang kontak dengan pasien
bersih/steril
c.
Instruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga
dalam prosedur kontrol infeksi
d.
Beri antibiotik sesuai program
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya
informasi (Doengoes, 2004)
Tujuan :
pengetahuan pasien dan
keluarga bertambah
Kriteria hasil:
Menyatakan kesadaran dan
perubahan pola hidup,mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala.
Intervensi :
a.
Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasien
b.
Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai
indikasi
c.
Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan
cairan adekuat
d.
Berikan informasi tertulis untuk orangtua pasien
6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan
kalori atau nutrisi yang tidak adekuat. (Carpenito, 2001:157).
Tujuan :
Anak mampu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usianya.
Kriteria hasil :
Terjadi peningkatan dalam perilaku personal, sosial, bahasa, kognitif
atau aktifitas motorik sesuai dengan usianya.
Intervensi :
a.
Ajarkan pada orangtua tentang tugas perkembangan yang
sesuai dengan kelompok usia.
b.
Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver II
c.
Berikan kesempatan bagi anak yang sakit memenuhi tugas
perkembangan
d.
Berikan mainan sesuai usia anak.
I.
IMPLEMENTASI
Sesuai
dengan intervensi
II.
EVALUASI
1. Anak
akan memperlihatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat yang ditandai
dengan berat badan normal sesuai dengan usia, nafsu makan meningkat, dan tdak
ditemukan manifestasi mainutrisi.
2. Anak
tidak menunjukan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan ubun-ubun tidak,
turgor kulit normal, membran mukosa lembab, out put urin sesuai.
3. Anak menunjukan keutuhan integritas kulit yang
ditandai dengan kulit tidak bersisik, tidak kering dan elastisitas kulit
normal.
4. Anak
akan terbebas dari infeksi.
Orang tua memahami pemenuhan kebutuhann
nitrisi pada anak.
0 komentar:
Posting Komentar