Pertanyaan
KEPERAWATAN KLINIK
SEMINAR - GASTRO INTESTINAL TRACT
A. GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GeRD)
1. Tanda gejala GeRd :
a. Heart burn
b. Regurgitasi yaitu kondisi dimana material lambung terasa di faring (mulut terasa asam dan pahit)
c. Disfagia yaitu kesulitan menelan
2. Pertanyaan :
a. Ciri khas GeRd
Terutama yang paling sering ditemukan adalah adanya rasa terbakar baik sebelum atau pun sesudah makan. Muntah secara tiba-tiba akibat sfingter yang kondisinya sudah tidak adekuat sehingga mengakibatkan makanan reflux kembali
b. Edukasi klien GeRD di rumah
Makan dalam posisi tegak. Menguyah dan menelan makanan secara perlahan
Porsi makan tidak harus selalu banyak, tetapi sedikit dan perlahan
Anjurkan klien tidak berbaring setelah makan minimal 3-4 jam sampai makanan benar-benar sudah tercerna dengan baik
c. Dx actual aspirasi
B. SYNDROME DYSPEPSI
C. CA ESOFAGUS
1. Tambahan materi :
a. Intervensi untuk dx gangguan nutrisi harus lebih spesifik
b. Kolaborasi pemberian diet
c. Khusus untuk Ca harus ada test TNM untuk menentukan stadium Ca
d. Dx tambahan untuk psikososial dan lose and grieving
2. Pertanyaan :
a. Faktor resiko
Usia lanjut
Lelaki lebih besar resiko terkena Ca esophagus yang dipengaruhi oleh gaya hidup merokok dan alcohol
Barret’s Esofagus yaitu kondisi dimana mukosa esophagus sudah lama terkena iritasi akibat seringanya reflux asam lambung sehingga merusak sel-sel DNA yang pada akhirnya akan terjadi Ca
b. Patofisiologi Ca Esofagus dihubungkan dengan GeRD (makalah)
c. Batuk darah pada Ca Esofagus
Biasanya batuk darah yang terjadi akibat massa yang berada pada esophagus itu sendiri dan hal ini memungkinkan untuk terjadinya metastase ke area paru-paru sehingga terdapat batuk darah
D. CA GASTER
1. Pertanyaan :
a. Intervensi untuk klien syok hipovolemik akibat perdarahan Ca :
TTV
Terapi cairan
Pantau intake dan output
Kolaborasi untuk transfuse darah
Perhatikan obat-obatan yang mempengaruhi perdarahan
b. Tindakan kepada klien Ca dengan stadium 2 perlukah pembedahan dan penatalaksanaan diet
Lihat kondisi KGB, jika sudah terinvasi diperlukan tindakan pembedahan sedangkan jika belum terinvasi belum perlu dilakukan pembedahan cukup radiasi
Jika nutrisi per oral sudah tidak mampu, klien dapat dipasang CVP (Central Venous Pressure) untuk nutrisi cair
c. Apakah factor genetic selalu diturunkan pada kasus Ca
Factor genetic merupakan factor predisposisi (pendukung). Jika factor predisposisi ini tidak didukung oleh factor presipitasi (pencetus) maka kemungkinan kecil bisa tidak terjadi menurunnya riwayat Ca. Factor presipitasi yang sangat berpengaruh pada kasus Ca adalah factor gaya hidup.
E. TRAUMA ESOFAGUS
1. Pertanyaan :
a. Pengertian trauma esophagus
Terdiri dari 2 sebab yaitu pertama secara fisik yang disebabkan oleh makanan yang masuk atau pun benda asing. Kedua secara psikis disebabkan oleh stress yang lama yang bisa memicu kenaikan asam lambung – muntah – perforasi mukosa lambung & esophagus – hingga terjadi trauma
Trauma tumpul contohnya benda asing yang tersangkut
Komplikasi post op
b. Terdapat benda asing di dalam esophagus
Hemlich maneuver
Jika hemlich maneuver tidak membantu bisa dilakukan trakeostomi (jalan napas buatan)
Jika benda asing yang tersangkut lebih dalam lagi hatus dilakukan tindakan pembedahan
F. ULCUS PEPTICUM
1. PPI : Penghambat pompa proton ex. ondansentron, omeprazol
2. Pertanyaan :
a. Syarat dilakukannya gastrektomi :
Penyambungan gaster dengan duodenum atau pun jejenum dilihat dari organ yang sekiranya masih baik dan memungkinkan dilakukan pembedahan
Jika stadium masih awal masih bisa dilakukan tindakan dengan pemberian obat-obatan (medikamentosa)
Jka sudah kronis lakukan pembedahan dengan puasa 5 hari pre op
b. Pemeriksaan diagnostic :
Endoskopi
Rontgen
Analisa lambung dengan mengukur tingkat asam lambung biasanya ditemukan dengan kondisi pH rendah sekitar 1.8 – 3.7
Pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya anemia atau tidak
3. Kandungan sucralfat MgSO4 :
a. Mengakibatkan konstipasi
b. Obat-obatan yang mengandung CaCO3 (tablet kunyah) dalam pemakaian jangka panjang mengakibatkan kadar CO dan H yang meningkat tetapi asam lambung yang menurun sehingga bisa merusak mukosa lambung – ulkus
SEMINAR - GASTRO INTESTINAL TRACT
A. GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GeRD)
1. Tanda gejala GeRd :
a. Heart burn
b. Regurgitasi yaitu kondisi dimana material lambung terasa di faring (mulut terasa asam dan pahit)
c. Disfagia yaitu kesulitan menelan
2. Pertanyaan :
a. Ciri khas GeRd
Terutama yang paling sering ditemukan adalah adanya rasa terbakar baik sebelum atau pun sesudah makan. Muntah secara tiba-tiba akibat sfingter yang kondisinya sudah tidak adekuat sehingga mengakibatkan makanan reflux kembali
b. Edukasi klien GeRD di rumah
Makan dalam posisi tegak. Menguyah dan menelan makanan secara perlahan
Porsi makan tidak harus selalu banyak, tetapi sedikit dan perlahan
Anjurkan klien tidak berbaring setelah makan minimal 3-4 jam sampai makanan benar-benar sudah tercerna dengan baik
c. Dx actual aspirasi
B. SYNDROME DYSPEPSI
C. CA ESOFAGUS
1. Tambahan materi :
a. Intervensi untuk dx gangguan nutrisi harus lebih spesifik
b. Kolaborasi pemberian diet
c. Khusus untuk Ca harus ada test TNM untuk menentukan stadium Ca
d. Dx tambahan untuk psikososial dan lose and grieving
2. Pertanyaan :
a. Faktor resiko
Usia lanjut
Lelaki lebih besar resiko terkena Ca esophagus yang dipengaruhi oleh gaya hidup merokok dan alcohol
Barret’s Esofagus yaitu kondisi dimana mukosa esophagus sudah lama terkena iritasi akibat seringanya reflux asam lambung sehingga merusak sel-sel DNA yang pada akhirnya akan terjadi Ca
b. Patofisiologi Ca Esofagus dihubungkan dengan GeRD (makalah)
c. Batuk darah pada Ca Esofagus
Biasanya batuk darah yang terjadi akibat massa yang berada pada esophagus itu sendiri dan hal ini memungkinkan untuk terjadinya metastase ke area paru-paru sehingga terdapat batuk darah
D. CA GASTER
1. Pertanyaan :
a. Intervensi untuk klien syok hipovolemik akibat perdarahan Ca :
TTV
Terapi cairan
Pantau intake dan output
Kolaborasi untuk transfuse darah
Perhatikan obat-obatan yang mempengaruhi perdarahan
b. Tindakan kepada klien Ca dengan stadium 2 perlukah pembedahan dan penatalaksanaan diet
Lihat kondisi KGB, jika sudah terinvasi diperlukan tindakan pembedahan sedangkan jika belum terinvasi belum perlu dilakukan pembedahan cukup radiasi
Jika nutrisi per oral sudah tidak mampu, klien dapat dipasang CVP (Central Venous Pressure) untuk nutrisi cair
c. Apakah factor genetic selalu diturunkan pada kasus Ca
Factor genetic merupakan factor predisposisi (pendukung). Jika factor predisposisi ini tidak didukung oleh factor presipitasi (pencetus) maka kemungkinan kecil bisa tidak terjadi menurunnya riwayat Ca. Factor presipitasi yang sangat berpengaruh pada kasus Ca adalah factor gaya hidup.
E. TRAUMA ESOFAGUS
1. Pertanyaan :
a. Pengertian trauma esophagus
Terdiri dari 2 sebab yaitu pertama secara fisik yang disebabkan oleh makanan yang masuk atau pun benda asing. Kedua secara psikis disebabkan oleh stress yang lama yang bisa memicu kenaikan asam lambung – muntah – perforasi mukosa lambung & esophagus – hingga terjadi trauma
Trauma tumpul contohnya benda asing yang tersangkut
Komplikasi post op
b. Terdapat benda asing di dalam esophagus
Hemlich maneuver
Jika hemlich maneuver tidak membantu bisa dilakukan trakeostomi (jalan napas buatan)
Jika benda asing yang tersangkut lebih dalam lagi hatus dilakukan tindakan pembedahan
F. ULCUS PEPTICUM
1. PPI : Penghambat pompa proton ex. ondansentron, omeprazol
2. Pertanyaan :
a. Syarat dilakukannya gastrektomi :
Penyambungan gaster dengan duodenum atau pun jejenum dilihat dari organ yang sekiranya masih baik dan memungkinkan dilakukan pembedahan
Jika stadium masih awal masih bisa dilakukan tindakan dengan pemberian obat-obatan (medikamentosa)
Jka sudah kronis lakukan pembedahan dengan puasa 5 hari pre op
b. Pemeriksaan diagnostic :
Endoskopi
Rontgen
Analisa lambung dengan mengukur tingkat asam lambung biasanya ditemukan dengan kondisi pH rendah sekitar 1.8 – 3.7
Pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya anemia atau tidak
3. Kandungan sucralfat MgSO4 :
a. Mengakibatkan konstipasi
b. Obat-obatan yang mengandung CaCO3 (tablet kunyah) dalam pemakaian jangka panjang mengakibatkan kadar CO dan H yang meningkat tetapi asam lambung yang menurun sehingga bisa merusak mukosa lambung – ulkus